JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah berencana membangun jaringan pipa gas (Jargas) di perkotaan. Jargas tersebut dimaksudkan untuk mengatasi persoalan distribusi gas yang selama ini dinilai banyak mengalami kendala.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra Katherine A. Oendoen menganggap rencana jargas tersebut cukup masuk akal. Alasannya, hal tersebut dapat berfungsi menyalurkan gas alam dan gas metan sebagai pengganti dari elpiji.
"Adalah ide yang nampaknya masuk akal karena pertamina sering merugi dlm bisnis elpiji," ujar Katherine dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/9/2015).
Meski demikian, Katherine mengingatkan supaya pemerintah mempertimbangkan risikonya sebelum jargas tersebut direalisasikan. Terutama menyangkut pembiayaan dan pemeliharaan.
"Jangan sampai pembiayaan jargas nantinya tidak efisien, dan bagaimana menghitung efektifitas pemeliharaannya," ungkapnya.
Selain itu, Katherine menandaskan, agar pemerintah tidak lalai dalam memperhatikan persoalan keselamatan konsumen. Dalam pandangannya, gas alam memiliki risiko tinggi tingkat kerawanan terbakar.
"Gas alam cenderung tidak terlihat, susah terdeteksi dan mudah meledak pada kondisi tertentu. Beda dengan elpiji dan gas alam yang bisa di bottling langsung kepada pembeli," ucap anggota dewan asal Dapil Kalimantan Barat tersebut.(yn)