JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Tembakan Salvo menjadi penanda diturunkannya jenazah pengacara senior Adnan Buyung Nasution dalam upacara militer di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta, Kamis (24/9/2015) pagi.
Almarhum Adnan Buyung Nasution merupakan penyandang gelar Bintang Mahaputra, sehingga pemakamannya diakukan dengan upacara militer dan tembakan salvo sebagai pemberian hormat yang terakhir.
Isak tangis keluarga dan kerabat masih terdengar. Darmin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memimpin upacara pemakaman yang berlangsung selama 30 menit mulai pukul 09.10 WIB.
"Atas nama negara dan bangsa, dengan ini saya mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi, jiwa raga dan jasa-jasa almarhum kepada Ibu Pertiwi," kata Darmin yang mewakili negara.
Dalam sambutannya, Darmin juga mengatakan bahwa upacara pemakaman militer dilaksanakan sebagai penghormatan atas jasa Adnan Buyung semasa hidup.
"Kita kehilangan putra bangsa terbaik, yang setia pada negara, bekerja keras dalam mengemban tugas negara. Yang dilakukan almarhum sangat bermanfaat untuk ditauladani bagi kita yang masih hidup," tuturnya.
Adnan Buyung dimakamkan disamping makam anak pertamanya, Iken Basya Rinanda Nasution, yang meninggal dunia di Jakarta pada 14 Mei 2010.
Adnan Buyung meninggal dunia di usia 81 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada Rabu (23/9/2015) pukul 10.15 WIB. Sebelum meninggal almarhum sempat dirawat dan memang sudah menderita komplikasi jantung, ginjal, lambung dan paru-paru.
Adnan Buyung meninggalkan seorang istri, Tengku Sabariah Sabaroedin, dan tiga anak yakni Mauldy Donggur Rinanda Nasution, Rasyid Alam Perkasa Rinanda Nasution, dan Pia Ariestiana Rinanda Nasution serta 11 cucu.(ss)