JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Tim Pengawas Haji Fahri Hamzah mengakui bahwa pemerintah Saudi telah membangun banyak jalur setelah kejadian Mina pada 1990 yang menelan korban hampir 1500 jiwa.
“Tetapi, rasanya pergerakan jamaah masih sangat tidak terkendali dan juga tidak terfasilitasi,” kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/9/2015).
Apalagi, beberapa waktu lalu juga sempat terjadi tragedi jatuhnya alat berat berupa crane di Masjidil Haram.
Menurut Fahri, selayaknya Indonesia mengambil inisiatif untuk mendesak pemerintah Saudi agar membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama.
“Memang korban di pihak Indonesia dikabarkan hampir tidak ada karena tragedi (Mina) ini bukan di jalur jamaah Indonesia. Tetapi, sebagai negara dengan jumlah jamaah terbesar, kita patut menjadi pelopor perbincangan ini,” katanya.
Wakil Ketua DPR ini juga mengapresiasi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang berani menyentil pemerintah Saudi dalam sambutannya menjelang wukuf.
“Menteri agama kemarin menyatakan bahwa Saudi harusnya bisa membangun fasilitas yang lebih baik bagi jamaah karena Saudi punya segala kemampuan untuk itu. Hal ini tentunya agar tragedi tak terulang kembali dan tak boleh dianggap sebagai bagian dari haji,” jelasnya. (mnx)