JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rencana pemerintahan Jokowi yang akan melakukan impor beras ternyata mendapat reaksi keras dari anggota DPR RI.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Mochamad Hekal salah satunya yang tidak sependapat dengan rencana pemerintah yang akan impor beras tahun ini.
"Saya enggak setuju, dan info dari Kementerian Pertanian, stok beras cukup, Jadi enggak perlu impor. Kita sudah buka lahan baru 400 ribu hektare, Padahal Mentan bilang cukup. Dan pemerintah selalu membanggakan bahwa kita belum ekspor. Masih enggak pede juga emangnya?" ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (25/09/2015).
Tak hanya itu, Hekal juga menyoroti kekompakkan kabinet Jokowi yang terkesan jalan sendiri-sendiri dalam mengambil sebuah kebijakan.
"Semakin terlihat bahwa pemerintah enggak satu komando atau pun berkoordinasi dengan baik," ujar dia.
Menurutnya, jika impor beras dilakukan, maka para petani akan menjerit dan sebaiknya pemerintah mengkaji kembali rencana impor beras tersebut.
"Kasihan petani kalau harga rendah dan akhirnya pemerintah mungkin dukung petani dengan beli harga bagus, tapi itu kan pakai uang rakyat, ya kasihan rakyat," tandasnya.
"Kalau ke petani dampaknya sama harga, ya tentu makin nekan petani, tapi jangan lupa, selain petani, seluruh rakyat ikut nyawer nih impor, apalagi Kurs sedang melemah, jadi yang terpukul seluruh rakyat," tegasnya.
Lebih lanjut Hekal mengatakan bahwa rencana impor tersebut sama sekali tidak jelas kebutuhannya seperti apa dan terkesan mengada-ada.
"Dan urgensinya enggak ada, menurut pemerintah juga (Mentan-red), jadi gak jelas maunya apa Jusuf Kalla ini, Iya betul, enggak jelas Jusuf Kalla itu," sindir dia.
Saat ditanya apa motif Jusuf Kalla yang menginginkan kran impor beras agar dilakukan, Hekal mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui apa keinginan wapres tersebut.
"Wah itu saya enggak tahu dan enggak mau spekulasi, tapi intinya sekarang kita harus mandiri, apalagi untuk pangan, dan berhemat cadangan valas kita," pungkasnya. (iy)