JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Pondok pesantren dinilai sebagai basis mendidik anak bangsa dalam menjiwai substansi nilai Pancasila amat penting saat ini. Hal ini diungkapkan anggota MPR RI Gatot Sudjito saat melakukan sosialisasi empat pilar bangsa di Pondok Pesantren Syekh Maulana Kedunggalar Ngawi, akhir pekan lalu.
Gatot menjelaskan bahwa saat ini muncul kelompok-kelompok eksklusif dan radikal yang ingin mengubah posisi Pancasila sebagai dasar negara.
“Masyarakat Indonesia mesti menyeleksi arus gerakan Islam di Indonesia ini. Pasalnya di era terbuka seperti hari ini seringkali kelompok-kelompok Islam radikal-eksklusif yang anti-Pancasila, yang tak kenal lelah ingin mengevaluasi dasar Negara pancasila untuk diubah menjadi berdasar Islam,” katanya, dalam keterangan yang diterima TeropongSenayan, Rabu (30/9/2015).
Namun kata dia, arus gerakan Islam ekslusif ini terbentur karena bingkai Islam Indonesia tampil dengan wajahnya yang inklusif dan moderat, yang dapat menyatukan pelbagai pihak dengan latar belakang dan identitas yang berbeda-beda.
“Jelaslah bahwa Pesantren dan Pancasila dapat membuktikan bahwa Islam inheren dengan keberagaman di satu sisi dan persatuan di sisi lain, Pancasila sebagai wadah kompromistis dalam menyatukan keberagaman,” jelasnya.
Oleh karenanya, ia mengapresiasi tatanan bernegara yang berbasis pendidikan pesantren.
“Saya mengajak mari membangun tatanan kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama yang berbasis pendidikan di pesantren. Untuk lebih giat lagi menghayati substansi Pancasila yang diperkuat dengan UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, demi terwujudnya kehidupan yang harmonis dan damai.” (iy)