JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho membeberkan teknik yang biasa dilakukan oknum penjahat pembakar hutan.
Sutopo mengetahui trik licik penjahat pembakar hutan karena sering melakukan inspeksi mendadak ke hutan-hutan yang rawan terjadi pembakaran.
"Mau tau bagaimana mereka membakar hutan? Jadi, Ban bekas diselupin di solar. Dibakar lalu ditinggal. Sudah, setelah itu hutan terbakar," ungkap Sutopo saat mengisi materi pengajian bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang mengangkat tema "Pembakaran Hutan: Akar Masalah dan Solusinya" di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (6/11/2015).
Ditegaskan Sutopo, kebakaran hutan yang seringkali terjadi di Indonesia lebih dominan disebabkan oleh faktor kesengajaan dari perusahaan-perusahan nakal. Mereka melakukan dengan cara membakar demi pengiritan biaya saat akan melakukan alih fungsi lahan.
Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, perusahaan-perusahaan tersebut lebih bertindak sebagai otak intelektual dari modus kejahatan pembakaran hutan. Mereka bermain di balik layar dengan menyuruh orang-orang tertentu yang dibayar khusus untuk melakukan pembakaran.
"Kami pernah melakukan tangkap tangan di Riau. Dia (pelaku) diberi upah oleh perusahaan Rp 300 sampai 750 ribu untuk per hektarnya," paparnya.(yn)