JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Hutan hutan yang berada di Provinsi Kalimantan dan Sumatera merupakan kawasan yang paling rutin disasar kebakaran. Nyaris tiap tahun, hutan-hutan di kawasan tersebut menjadi pusaran kobaran api yang menyebabkan persoalan besar bagi Indonesia.
Sebagai kawasan yang paling sering mengalami kebakaran hutan, ternyata ada perbedaan pola waktu dan tren peningkatan persebaran api antara Kalimantan dan Sumatera di setiap tahunnya.
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebakaran hutan dipastikan terjadi pada setiap waktu memasuki bulan kemarau.
"Perbedaannya, kalau di Sumatera pada bulan Februari dan April mulai ada peningkatan hotspot dan kemudian menurun kembali. Kemudian terjadi (kebakaran hutan) lagi pada bulan Juni dan puncaknya di bulan Oktober. Kalau Kalimantan mulai ada peningkatan hotspot pada Juli dan berlanjut ke Oktober hingga September," ungkap Sutopo saat mengisi materi pengajian bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang mengangkat tema "Pembakaran Hutan: Akar Masalah dan Solusinya" di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2015) malam.
Iamenjelaskan perbedaaan pola waktu kebakaran hutan antara dua kawasan tersebut bukan satu-satunya tesis yang didapat dari proses penelitian yang dilakukannya. Ia juga mengaku menemukan kesimpulan bahwa pada setiap tahunnya, setiap lahan hutan di dua kawasan tersebut dilakukan pembakaran hingga sebanyak lima kali.
"Itu betul. Sehingga kita selalu ribut asap. Habis dipadamkan dibakar lagi. Satulahan dibakar sampai limakali selama satu tahun," ungkapnya. (iy)