Berita
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Rabu, 02 Des 2015 - 09:11:28 WIB
Bagikan Berita ini :

JK Geram TNI AU Ngotot Ingin Beli Helikopter Mewah dari Luar Negeri

29jusufkalla.jpg
Jusuf Kalla (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) nampaknya sudah hilang kesabaran terkait rencana TNI Angkatan Udara (AU) yang tetap bersikeras ingin membeli helikopter mewah kepresidenan dari luar negeri.

Ketimbang membeli helikopter AgustaWestland AW-101, ucap JK, lebih baik pemerintah menggunakan SuperPuma buatan PT Dirgantara Indonesia yang selama ini digunakan untuk kunjungan kerja, baik oleh Presiden Joko Widodo maupun dirinya.

Dia mengatakan, Indonesia sudah bisa memproduksi helikopter melalui PT Dirgantara Indonesia. Oleh karena itu dirinya sangat menolak wacana TNI AU membeli helikopter bikinan kerjasama Inggris-Italia itu.

"Kebijakan itu musti orang berani. Coba lihat hari ini ribut sekali helikopter. Kita bisa bikin tapi harus impor," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (1/12/2015).

JK pun meminta TNI AU menghentikan rencana pembelian helikopter itu. "Tidak ada itu, setop saja itu barang. Nah kalau membiarkan kebijakan seperti itu akan terjadi terus seperti itu. Apapun risikonya, inilah yang menjadi bagian yang kita mengharapkan dukungan semua pihak," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriatna menyatakan bahwa PT Dirgantara Indonesia belum bisa membuat produksi dalam negeri alat utama sistem persenjataan untuk TNI. Hal itu dibuktikan PT Dirgantara Indonesia selalu bekerjasama dengan perusahaan militer di luar negeri. Karena itu TNI AU tak memilih helikopter EC-725 Cougar dari PT DI untuk heli VVIP Presiden Jokowi.

Menurut Agus, heli AW-101 dari luar negeri. Hal itu sudah masuk dalam rencana strategis 2015-2016. Pemilihan AW-101 atas kajian lantaran TNI AU membutuhkan heli angkut berat. Heli AW-101 memiliki kabin dengan ketinggian 180 cm dan kapasitas angkut 80 ton, serta mempunyai tiga mesin.

"Tapi kami kerjasama dengan PT DI, jadi belum sanggup PT DI buat. Contoh pembelian heli Apache sanggup tidak PT DI. Dari mana heli dan pesawat beli dari Airbus dan Amerika kan? Dari luar kan semua," kata Marsekal Agus di Mabes TNI AU, Jakarta, Senin (30/11/2015).

Namun tudingan Marsekal Agus Supriatna ditepis PT Dirgantara Indonesia. Menurut Kepala Humas PT Dirgantara Indonesia Irland Budiman, sudah sejak 1990-an PT DI bekerja sama dengan TNI AU untuk urusan Alutsista.

Sejak periode 2009 sampai dengan 2019 nanti PT DI akan menyuplai 16 helikopter ke TNI. Di mana periode 2009-2014 ada 10 helikopter Combat Search and Rescue (CSAR). Adapun 2015 sampai empat tahun ke depan enam helikopter EC-725.(yn)

tag: #helikopter-mewah-jokowi  #jusuf-kalla  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement