JAKARTA-Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dekat menuai kecaman publik. Kebijakan itu dinilai sebagai sebuah pelanggaran komitmen menyejahterakan rakyat. "Ini menunjukkan presiden telah mengingkari janji kampanye beliau," ucap anggota DPR Komisi VII Aryo Djojohadikusumo kepada TeropongSenayan di Gedung DPR Jakarta (05/11/2014).
Menurut Aryo, dalam kampanyenya Jokowi berjanji tidak akan menyusahkan rakyat kecil. Namun dengan rencana kendan tentu hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada sekarang. "Ini adalah salah satu bukti beliau telah berbohong kepada publik," terangnya.
Kendati demikian, Aryo pun mengingatkan agar Presiden justru memprioritaskan subsidi untuk transportasi umum. "Kita akan mempersiapkan subsidi untuk transportasi umum, misalnya kereta, bus dan sarana transportasi umum lainnya," kata anggota DPR Komisi VII ini.
Putra Hasyim Djojohadikusumo ini menambahkan Partai Gerindra sedang membuat sebuah alternatif untuk mengantisipasi kenaikan BBM. "Kalau tidak begini, pasti rakyat tambah dirugikan oleh sikap pemerintah," tegasnya.(ec)