JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sebagai penghargaan serta pengakuan terhadap jasanya mengangkat harkat kemanusiaan, warga Tionghoa di Indonesia mengangkat KH Abdurahman Wahid sebagai Bapak etnis Tionghoa. Hal itu diungkapkan oleh Daniel Johan, pemimpin warga Tionghoa yang juga politisi.
"Bayangan masyarakat Tionghoa itu mengangkat bapaknya seorang Kyiai juga Ketua Umum Nahdlatul Ulama yaitu KH Abudrahman Wahid atau Gus Dur. Itulah saking cintanya kami mengangkat Gus Dur sebagai bapak Tionghoa," ujar Daniel kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (26/12/2014).
Daniel yang juga Wasekjen PKB mengungkapkan kesannya terhadap mantan Presiden RI ke 4 sebagai sosok yang memiliki peran yang besar dalam pluralitas kehidupan di Indonesia. Gus Dur juga dinilai figur yang gigih dalam mempejuangkan masyarakat minoritas, termasuk keturunan Tionghoa di Indonesia.
"Gus Dur mengangkat kembali harkat dan martabat orang Tionghoa. Bahkan hanya etnis Tionghoa namun etnis-etnis minoritas lainnya yang tertindas pasti dibela oleh Gus Dur," kata Daniel. Keberpihakan Gus Dur terhadap warga minoritas bukan sebatas ucapan, namun juga dalam tindakan nyata.
Atas jasa Gus Dur itulah, masyarakat Tionghoa di Indonesia dapat merasakan menjadi warga negara Indonesia seutuhnya. Setelah sebelumnya selama bertahun-tahun mengalami diskriminasi. Bahkan Daniel mengatakan masyarakat Tionghoa mengalami keterbatasan gerak atau aktivitas sosial politik.
Semua itu berakhir saat Gus Dur menjadi Presiden karena Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1959 yang berisi larangan pada masyarakat Tionghoa melakuan perdagangan eceran di pedesaan. Gus Dur juga mencabut Inspres No. 14 Tahun 1967 yang melarang semua bentuk ekspresi keagamaan etnis Tionghoa di depan umum.
"Akar budaya kita dicerabutkan, penggunaan bahasa tidak boleh, sekolah-sekolah dibatasi. Hak-hak politik, hak-hak sosial, hak budaya di berangus. Seakan-akan Tionghoa itu diperlakukan seperti binatang ekonomi khan. Dan itu buat kita tragis," tutur Daniel yang dikenal pekerja keras di lingkungan PKB ini.
Daniel menganggap Gus Dur sebagai panutannya. Menurutnya, Gus Dur merupakan guru bangsa yang dapat menjadi tauladan bagi semua orang. "Dari seluruh pemikiran dan kerja-kerja Gus Dur, jika peras jadi cuma satu yaitu mengangkat kemanusiaan," ungkap Daniel yang akrab dengan Muhaimin, Ketua Umum PKB ini.(ris)