JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komite I DPD RI Muhammad Mawardi menyarankan agar kedua kubu di Partai Golkar, baik Aburizal Bakrie (ARB) maupun Agung Laksono mengedepankan sifat kenegarawanan sebagaimana yang pernah dilakukan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Ia mengatakan, sebelumnya kasus serupa pernah dialami Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kala perselisihan kubu Gus Dur dengan kubu Muhaimin Iskandar terkait kepengurusan PKB tak kalah rumit dibandingkan perselisihan Partai Golkar saat ini.
"Waktu itu pengadilan memutuskan kubu Muhaimin Iskandar yang berhak ikut Pilkada. Namun, Gus Dur selaku ketua umum PKB yang sah ketika itu legowo dan menerima putusan tersebut. Sikap Gus Dur itulah yang disebut seorang negarawan," kata Mawardi di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Untuk itu, Mawardi meminta agar kedua kubu segera mengakhiri perseteruannya pasca putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dengan mencontoh sifat kenegarawanan Gus Dur.
Pasalnya, kata dia, konflik yang berkepanjangan berpotensi menjadi penyebab partai berlambang pohon beringin itu tidak dapat ikut Pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada Desember 2015 mendatang.
Kalau Golkar sekarang tidak mau mengakhiri konflik ini, ungkap Mawardi, maka kericuhan dan kekacauan Pilkada mendatang berpotensi besar terjadi.
"Jadi, sebaiknya Menkumham Yasonna Laoly juga tidak ikut memperkeruh situasi dengan ngotot menempuh jalur banding," pesan Mawardi.(yn)