JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Turunya harga BBM, menurut pihak Pertamina akan menguntungkan para pengusaha SPBU. Sebab, kebijakan baru tersebut membuat margin bisnis SPBU menjadi 17 persen.
Namun, menurut Ketua II DPP Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), M Ismeth margin sebesar itu wajar. Sebab setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah soal harga BBM ada perhitungan keuntungan buat pengusaha SPBU.
"Kami tidak kaget karena itu wajar, setiap pemerintah mau menaikkan atau menurunkan memang harus memikirkan aspek keuntungan untuk pengusaha SPBU. Jadi margin 17 persen itu saya kira biasa-biasa saja," kata Ismeth saat dihubungi TeropongSenayan, Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan kalau margin 17 persen itu masih dianggap kurang sebetulnya. Mengingat tiap tahun UMR yang ada saat ini terus naik dan membuat para pengusaha SPBU harus memutar otak untuk menutupi gaji karyawannya.
"Harga premium dan pertamax saat ini masih fluktuatif. Sedangkan kita harus membayar gaji karyawan sesuai dengan UMR, jadi margin 17 persen tidak signifkan membantu," ujarnya. Hanya saja Ismeth tidak merinci besarnya porsi gaji karyawan dalam bisnis ini.
Sebelumnya Dirut Pertamina Dwi Soetjipto menilai bahwa margin 17 persen itu mampu membuat pengusaha SPBU bertahan dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia. Sebab, margin sebesar itu lebih besar dibanding sebelumnya.
"Fee kita berikan kepada pengusaha SPBU 17 persen. Kalau yang lama, kalau tidak salah Rp240/liter. Kita hitung saja, tambah 17 persennya itu akan kita berikan ke SPBU, dengan begitu SPBU juga bisa lebih survive," ujarnya saat jumpa pers.(ris)