MILAN (TEROPONGSENAYAN) - Juventus harus mengakui keunggulan Inter Milan pada laga Serie A pekan keempat. Si Nyonya tua kalah 2-1 atas klub ibukota tersebut.
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengaku kecewa dengan sikap timnya saat unggul terlebih dahulu dari Inter. Ia berharap Juventus bisa mengambil pelajaran dari kekalahan.
Bertamu ke Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (18/9/2016) malam kemarin, Juve sempat memimpin terlebih dahulu berkat gol Stephan Lichsteiner di menit ke-66.
Namun, keunggulan mereka hanya bertahan tiga menit. Inter menyamakan kedudukan melalui torehan gol Mauro Icardi memaksimalkan umpan sepak pojok. Gol tersebut menjadi titik balik bagi tim tuan rumah.
Mereka mampu mencetak gol kemenangan di menit ke-78 setelah Ivan Perisic mengonversikan umpan Icardi jadi gol.
Menurut Allegri, timnya terlalu cepat puas saat bisa memimpin, situasi itulah yang memberikan Inter momentum kebangkitan.
"Setelah unggul, kami bahkan tidak bisa mempertahankannya dalam dua menit. Kami menjadi lambat dan cepat puas, level intensitas menurun. Kekalahan ini memberikan kami pelajaran nyata agar tetapi membumi," kata Allegri kepada Football-Italia.
Pelatih 49 tahun itu mengakui Inter menjadi lawan tersulit Juve sejauh ini. Ia berharap kekalahan tersebut bisa menjadi sebuah bahan evaluasi untuk laga-laga selanjutnya.
"Pertandingan tersebut adalah pertarungan sebenarnya, pertandingan kotor, dan juga kasar. Kami membutuhkan lebih banyak tekad dan rasa lapar untuk membawa pulang hasil, terutama setelah kami memimpin," ia memungkasi.(yn)