JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politikus Partai Gerindra Sodik Mujahid menilai tidak akan ada demo aksi bela Islam III pada Jumat mendatang (25/11) jika Presiden Joko Widodo berlaku adil dalam memproses hukum dugaan kasus penghinaan agama yang dilakukan oleh calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Harusnya tidak perlu ada demo lagi, jika Presiden dan Polri memberikan pernyataan yang jelas tegas disertai langkah-langkah yang meyakinkan," ujar Sodik saat dihubungi, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Lanjut Wakil Ketua Komisi VIII itu, langkah-langkah Presiden Joko Widodo dengan mengunjungi ormas Islam, Kepolisian dan TNI menunjukkan sikap keraguan dalam memproses kasus Ahok. Menurut Sodik, siapapun jika berhadapan dengan hukum sama.
"Jangan seperti sekarang Presiden bolak balik ke ormas, dan polisi, membuat pernyataan yang mengesankan kegamangan dalam memproses Ahok. Bahkan Bareskrim datang ke MUI masih untuk mempertanyakan status fatwa dan konsistensi MUI dalam berfatwa," tandasnya.
Diketahui, pada Jumat lalu (4/11) sekitar jutaan umat Islam turun aksi untuk menuntut keadilan dalam proses hukum Ahok di Bareskrim Polri. Ahok diduga telah menistakan agama Islam dengan menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51 dihadapan warga kepuluan seribu. (icl)