Berita
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Selasa, 06 Des 2016 - 06:38:04 WIB
Bagikan Berita ini :

Serobot CFD, Rusak Taman dan Saling Kelahi, Politisi Golkar Ini Malu

68cfd.jpg
Aksi 412 di kawasan Bundaran Hitel Indonesia, Minggu (4/12/2016) (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi Muda Partai Golkar‎, Ahmad Doli Kurnia menyesalkan insiden pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh Ketua DPP Golkar bidang Pemuda dan Olahraga Fahd El Fouz A Rafiq kepada Ketua DPD Golkar DKI, Fayakhun Andriadi.

Peristiwa tersebut bermula saat Fayakhun dan Fahd cekcok selepas Aksi 412 'Parade Kita Indonesia' (PKI) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) berbarengan dengan acara Car Free Day (CFD), Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016) kemarin.‎

"Adanya atribut Golkar pada Car Free Day saja sudah dapat tanggapan negatif dari publik, ditambah pula dengan insiden pengeroyokan. Kejadian ini sungguh memalukan," kata Doli dalam keterangannya kepada TeropongSenayan, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Doli mengatakan, apapun dalihnya aksi-aksi kekerasan tidak bisa ditolerir dalam semua aspek kehidupan.

Karenanya, Doli mengapresiasi upaya-upaya hukum yang sudah dilakukan Fayakhun dengan melaporkan insiden tersebut ke aparat berwajib.

"Saya kira itu (jalur hukum) adalah langkah yang tepat," kata aktivis HMI ini.

Doli juga mengaku malu, lantaran kabar yang berkembang di masyarakat, insiden tersebut dilatar belakangi karena urusan 'rebutan keuntungan' dari cukong atas mobilisasi 'massa bayaran' untuk bergabung dengan Aksi PKI 412.

"Situasi ini menguatkan upaya DPP PG yang mengeluarkan surat resmi berisi instruksi untuk melakukan pekerjaan mobilisasi 'massa aksi bayaran' tersebut," beber Doli.

"Jadi, kalau acara Aksi PKI 412 kemarin itu menuai citra buruk di masyarakat, dengan kejadian-kejadian itu, tentu tidak bisa juga terhindarkan DPP Golkar pun terbawa buruk juga citranya," sesal Doli.

Dengan peristiwa juga, tambah Doli, juga menegaskan bahwa tujuan Aksi PKI 412 sejatinya memang tidak jelas.

"Akhirnya, jargon-jargon ke-Indonesiaan yang dikumandangkan tidak sesuai dengan semangat yang seharusnya ditunjukkan," ungkapnya.

"Malah semangat yang terlihat adalah 'bayar membayar', buang uang, rusak merusak tanaman, kotor mengotori, pukul memukul, yang jauh dari kesan bersih, damai, dan adab Indonesia," kata Doli menambahkan. (icl)

tag: #bhineka-tunggal-ika  #partai-golkar  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement