JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pertemuan Jokowi-Prabowo sinyal positif baik untuk politik dan perekonomian. Bahkan menurut politisi senior PKS Tifatul Sembiring peristiwa tersebut merupakan garansi bahwa oposisi tak menjegal pemerintah.
"Pertemuan itu garansi dari pihak oposisi untuk tidak menjegal pemerintah dalam mengelola APBN sebesar Rp2.700 trilun," ujar Tifatul Sembiring disela-sela raker Fraksi PKS DPR ke-3, di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Menurut Tifatul sinyal positif bagi perekonomian ini menjadi penting bagi Indonesia. Terutama untuk menggaet investor. Terlebih lagi sejak awal tahun 2015 nilai tukar rupiah tak kunjung membaik.
Diakui atau tidak, bahwa selama ini pemerintah sebenarnya mencemaskan program-programnya akan dimentahkan oleh Koalisi Merah Putih (KMP) yang dimotori Partai Gerindra pimpinan Prabowo. Pertemuan Jokowi dengan Prabowo mengendorkan kecemasan itu.
"Pertemuan itu menunjukkan kalau KMP fair. Anda presiden (Jokowi), saya mengaku kalah (Prabowo) dan tidak mengganggu pemerintahan anda," ujar Tifatul memberikan gambaran hubungan antara KMP dengan Presiden Jokowi. Jaminan atau garansi inilah yang diharapkan direspon positif oleh pasar.(ris)