JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pelaksana tugas (Plt) Sekjend PDI Perjuangan Hasto Kristyanto menghadiri undangan Komisi III DPR. Ia diundang untuk diminta keterangan terkait kesaksiannya mengenai sejumlah pertemuan yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad dengan sejumlah petinggi PDIP, termasuk juga dengan dirinya.

Kepada para wartawan di DPR, Hasto menegaskan kesaksiannya terkait Abraham Samad tidak terkait dengan PDIP. Karena itu, ia menyatakan dirinya datang atas nama pribadi.

"Saya datang sebagai pribadi, tidak ada kaitannya dengan parpol," kata Hasto di depan ruang rapat Komisi III DPR RI, Nusantara II, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Hasto mengatakan dirinya siap memberikan keterangan apapun dengan menyesuaikan setiap pertanyaan yang akan diajukan Komisi hukum itu nantinya. "Sebagai WNI yang baik, saya dengarkan dulu yang disampaikan Komisi III terhadap undangan saya. Mohon sabar, pasti kami akan sampaikan segala sesuatu berkaitan hal ihwalnya," ungkap dia.

Dia berjanji bahwa apa yang akan disampaikannya nanti akan disertai bukti-bukti yang jelas, demi membeberkan kebenaran fakta di hadapan Komisi III. "Saya tidak mungkin sampaikan pernyataan tanpa disertai bukti dan disertai saksi-saksi hidup yang tahu persis terhadap yang saya jalankan ini," tandasnya.

Selasa (3/2/2015) pihak Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) Polri juga memanggil dirinya untuk dimintai keterangan mengenai pertemuannya dengan Ketua KPK Abraham Samad.

Ketua lembaga antirasuah itu dilaporkan Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia M Yusuf Sahide, junior Samad di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, ke Bareskrim pada 22 Januari 2015 dengan tuduhan Abraham kerap melakukan aktivitas politik dengan bertemu pengurus partai politik di luar ranah tugas pokok fungsi sebagai pimpinan KPK.

Yusuf melaporkan Abraham berdasarkan informasi dalam artikel di Blog Kompasiana berjudul "Rumah Kaca Abraham Samad", yang menyebut Abraham beberapa kali bertemu dengan petinggi partai politik dan membahas beberapa isu, termasuk tawaran bantuan penanganan kasus politisi Emir Moeis yang tersandung perkara korupsi.(yn)