JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kacang lupa kulit itulah yang pantas disematkan kepada Presiden Joko Widodo yang telah menyetujui kerjasama (MoU) antara CEO Proton Holdings, Abdul Harith Abdullah dengan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari, AM. Henderopriyono untuk pengembangan mobil nasional (mobnas) di Indonesia.
Menurut politisi Partai Gerindra Elnino M Husein Mohi, Joko Widodo lupa dengan Esemka yang telah membesarkan namanya. Dia tidak serius dalam pengembangan mobil nasional melalui industri otomotif dalam negeri seperti Esemka. Padahal saat dia jadi presiden itu bukan hal yang sulit
"Esemka yang bikin Pak Jokowi ngetop sewaktu jadi walikota Solo, waktu itu Jokowi mewakili rasa rindu rakyat yang ingin punya mobil 100% Indonesia. Ketika jadi presiden yang punya kewenangan sangat besar, Jokowi seperti lupa kacang akan kulitnya, lupa dengan Esemka," kata Nino kepada TeropongSenayan, Minggu (8/2/2015).
Lebih lanjut Nino meminta Jokowi menjelaskan ke publik soal pengembangan mobil nasional dengan pihak Malaysia. Karena seperti diketahui Proton Malaysia saat ini produknya justru terus anjlok dan kalah bersaing dengan merek seperti Jepang dan Korea Selatan.
"Presiden perlu menjelaskan bagaimana bisa dilakukan kerjasama dengan Proton Malaysia. Mengapa kerjasama bukan dengan perusahaan mobil Jepang, Korsel atau Jerman misalnya," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR ini juga mencium aroma tidak beres dalam kerjasama ini. Diduga ada indikasi politik balas jasa antara Jokowi dengan Henderopriyono yang merupakan pendukung beratnya.
"Jadi MoU tidak lebih dari sekadar membantu kelancaran bisnis seorang tokoh yang menjadi tim suksesnya sebagai balas jasa belaka," pungkasnya.(ss)