JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mendesak Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjelaskan sebab musabab terjadinya penggerebekan gudang beras di Bekasi oleh aparat kepolisian baru-baru ini.
Berdasarkan informasi yang didapatnya, beras yang ada digudang tersebut bukan beras subsidi sebagaimana ramai diberitakan beberapa media massa pasca penggerebekan aparat kepolisian.
"Beras yang ditangkap bukan beras subsidi. Mentan harus menjelaskan ke masyarakat dasar penangkapannya apa? Perusahaan tersebut membeli ke petani dengan harga tinggi dari bulog. Yang ada justru menguntungkan petani," ungkap Bendahara Megawati Institute itu saat dihubungi di Jakarta, Jumat (21/07/2017).
Selain itu, lanjut dia, sangat tidak masuk akal jika gudang beras yang digerebek itu dituding menimbun stock beras dalam jumlah besar.
"Kalau penimbunan enggak mungkin karena stock yang ada tidak begitu besar apalagi dibandingkan dengan skala bisnis perusahaan," tandasnya.
Darmadi mencurigai dibalik penggerebekan tersebut tak lebih sebagai upaya menteri terkait yang sedang mencari muka ditengah isu reshuffle kabinet.
"Dugaan saya, Mentan mencari popularitas dan sensasi," tudingnya.
Sebaiknya, saran dia, untuk membuktikan kebenaran apakah gudang beras yang digerebek tersebut menjual beras subsidi atau bukan, aparat berwajib melakukan kroscheck data.
"Satgas pangan harus verifikasi data secara benar, jangan sampai dijebak dengan informasi yang palsu dan tidak akurat. Apalagi memiliki agenda tertentu. Menciptakan iklim usaha yang kondusif harus menjadi agenda utama pemerintah," tegasnya.
Seperti diketahui, Kamis (20/07) jajaran aparat kepolisian menggerebek gudang beras bernama PT Indo Beras Unggul (IBU) yang ada di Bekasi Jawa Barat karena diduga menimbun beras subsidi yang kemudian untuk dijual kembali ke masyarakat dengan harga mahal. (icl)