JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rohaniawan Romo Benny Susatyo menyinggung adanya kemerosotan mental dalam institusi kepolisian saat ini. Dalam hal itu, ia mengutip guyonan Presiden RI ke-4 Abdurrahamn Wahid atau Gus Dur tentang tiga polisi jujur yakni polisi tidur, patung polisi dan polisi Hoegeng (mantan Kapolri yang terkenal kejujurannya, Jenderal Hoegeng Imam Santoso).
Benny mengatakan, pihak kepolisian harus berbenah dengan belajar pada kebijaksanaan Jenderal Hoegeng. Jenderal Hoegeng, ucapnya, adalah sosok polisi yang memiliki jiwa pelayanan dan keberpihakan terhadap rakyat.
"Beliau benar-benar menunjukkan sebagai polisi yang melayani masyarakat. Polisi yang tidak tunduk pada kekuasaan. Bagaimana dia berani melepaskan jabatannya, ketika kekuasaan berbeda kepentingannya dengan masyarakat," ujar Benny dalam diskusi bertema "Pernyataan Sikap Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, Reformasi Kepolisian Satu Keharusan: Antara Kasus Begal dan Kriminalisasi Aktivis" di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2015).
Benny mengungkapkan Jenderal Hoegeng memiliki kemerdekaan dalam melakukan pembelaan terhadap masyarakat. Sebab, Jenderal Hoegeng mampu menjaga jarak dengan para pemilik modal kapitalis.
"Saat Hoegeng ketika bertugas di Polda Medan. Sebagai kepala (polisi), Pak Hoegeng menolak fasilitas. Bagi pak Hoegeng polisi harus menjaga jarak dari kepentingan ilegal. Dengan begitu, maka pak Hoegeng ditakuti dan dihormati," ujarnya.
Oleh karena itu, sarannya, polisi saat ini harus menerapkan pola kepemimpinan Hoegeng agar mendapatkan kepercayaan publik.
"Namun kalau polisi bermain politik, secara otomatis akan menjauhkan dirinya dari publik. Sehingga akan semakin sulit mendapatkan kepercayaan dari publik," ungkapnya.(yn)