Berita
Oleh Bani Saksono pada hari Senin, 23 Mar 2015 - 07:41:38 WIB
Bagikan Berita ini :
Ferdiansyah (Komisi X, FPG DPR)

Guru Tak Paham, Tepat Jika Kurikulum 2013 Dihentikan

26Gedung Sekolah Rusak.jpg
Gedung sekolah yang rusak membahayakan siswa. (Sumber foto : www.jakpro.id)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dari hasil kunjungan di lapangan, diyakini mayoritas guru masih belum paham tentang Kurikulum (K) 2013. Karenanya, tepat jika K 2013 disetop.

Karena belum paham, para guru pun sulit dalam melaksanakan K-2013 tersebut. "Masalah di lapangan dalah ketidaksiapan guru dalam melaksanakan K13. Dari 3,1 juta guru, saya yakini masih 2,9 juta guru belum faham dan mengalami kesulitan," kata anggota Komisi X DPR Ferdiansyah dari Fraksi Partai Golkar.

Ferdi menjelaskan, kesimpulan itu diperoleh dari beberapa kali kunjungan di lapangan di 12 provinsi dan 30 kabupaten/kota. Seharusnya, untuk melaksanakan K13, guru harus dilatih tidak kurang 3 kali dan harus dilakukan pendampingan serta evaluasi.
"Jika melihat kondisi di lapangan, saya meyakini K-13 baru bisa dilaksanakan dengan baik paling cepat pada tahun ajaran 2021/2021," kata Ferdi kepada TeropongSenayan, Senin (23/3/2015) pagi. Artinya, kata dia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) harus benar-benar cermat dalam mengamati perkembangan kemampuan guru.

Menurut anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Barat (Dapil Jabar) XI /Garut & Tasikmalaya) ini, masalah lain yang mengganggu pelaksanaan K-13 adalah buku pegangan untuk guru maupun siswa. Anggota dewan banyak menemukan buku yang isinya tidak tepat dan tidak baik. Contohnya, ada buku mata pelajaran yang mengesankan mengajarkan radikalisme.

"Oleh karena itu kami mendukung Mendikbud utk segera me-review seluruh buku mata pelajaran. Evaluasi juga harus melibatkan masyarakat, dengan tujuan supaya benar-benar tepat untuk siswa," kata Ferdi.

Dia menambahkan, untuk mencermati hasil pelaksanaan K13, juga harus dilihat dari kesiapan sarana dan prasarana. Sesuai pengakuan Mendikbud, masih 17.520 sekolah belum dapat ailran listrik. "Belum lagi ruang kelas yang memerlukan rehabilitasi baik karena rusak ringan, sedang, dan berat," ujarnya.

Akhirnya Ferdi pun mengimbau agar pemerintah melakukan pendataan dan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan sarana dan prasarana dari K-13. Baik dilihat dari kesiapan dan kemampuan guru, buku pelajaran, dan infrastruktur sekolah yang memadai. "Kita harus lebih arif dan bijaksana sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan," tuturnya mengakhiri perbincangan. (b)

tag: #kurikulum 2013  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement