MALANG (TEROPONGSENAYAN)--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai Pilpres 2019 merupakan pertarungan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi). Sebab, konstelasi politik terkini memungkinkan Jokowi menjadi calon tunggal untuk Pemilu Presiden dua tahun nanti itu.
"Besar kemungkinan Pak Jokowi calon tunggal," kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Malang, Sabtu (9/12/2017), seusai kuliah umum di sejumlah universitas di Malang .
Romahurmuziy mengatakan hasil survei lembaga kajian Indobarometer, yang menyebutkan bahwa mayoritas publik menginginkan Joko Widodo kembali menjabat presiden periode 2019-2024 mengonfirmasi bahwa semua lapisan masyarakat menginginkan Jokowi melanjutkan kepemimpinan.
"Survei itu mengonfirmasi bahwa apa yang dilakukan Presiden untuk membangun sebuah normalitas baru dalam tata ekonomi nasional melalui pembangunan infrastruktur yang masif dan mendukung jaminan kesehatan, kesejahteraan serta pendidikan, didukung penuh seluruh lapisan masyarakat," kata Romahurmuziy.
Sebelumnya, survei Indobarometer menyimpulkan Joko Widodo unggul dengan memiliki tingkat kepercayaan dan keterpilihan yang tertinggi untuk dipilih menjadi presiden dibanding nama-nama lain.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodhari mengatakan, berdasarkan pertanyaan terbuka dalam survei dengan sampel sebanyak 1.200 responden, Jokowi meraih 34,9 persen, menyusul Prabowo Subianto 12,1 persen, Anies Baswedan 3,6 persen, Basuki Tjahaja Purnama 3,3 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen, Ridwan Kamil 2,8 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,5 persen.
Sementara untuk pilihan calon presiden ada enam nama, yakni Joko Widodo 44,9 peraen, Prabowo Subianto 13,8 persen, Anies Baswedan 6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen dan Jusuf Kalla 1 persen. Sedangkan sisanya tidak memilih.
Sementara berdasarkan 4 variasi simulasi dua nama, pilihan calon presiden didapati Joko Widodo 50,9 persen versus Prabowo Subianto 20,8 persen.(plt/ant)