JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pernyataan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)Jimly Asshiddiqie yang menyebut ICMI mendukung Jokowi terus menuai protes. Anggota Dewan Penasehat ICMI Fuad Bawazier mengatakan, ucapan Jimly bukan mewakili lembaga tersebut.
"Jika benar ada pernyataan seperti itu, dukung mendukung begitu sebetulnya bukan tradisinya ICMI. Kalaupun ada ICMI berbuat seperti itu pasti berdasarkan suatu keputusan rapat yang bersifat nasional. Bukan berdasar pendapat individu. Itu pernyataan individu yang bisa menimbulkan kritik luas di dalam," ujar Fuad kepada wartawan, Sabtu (9/12/2017).
ICMI, menurut Fuad, bukan organisasi yang bergerak di bidang politik. Sehingga pernyataan-pernyataan ketua maupun pengurus yang mengarah ke politik dapat mencoreng tujuan ICMI.
"Saya yakin ICMI tidak akan membuat sikap seperti itu, mendukung Si A, Si B dan lainnya karena itu akan menyimpang dari tradisi maupun niat pendirian suatu organisasi. Bisa memicu nanti pecah organisasinya. Ada yang dukung Pak Prabowo, Pak Gatot. Nggak bisa. Ini bukan organisasi politik," tegas Fuad.
Selain itu, mantan menteri keuangan di era Presiden Soeharto tersebut mengatakan agar para anggota tidak asal sembarang menyampaikan pernyataan. Apalagi jika pernyataan itu berkaitan dengan politik.
"Masing-masing jangan bikin pernyataan seenaknya seolah organisasi pribadi," katanya.
Sebelumnya, Jimly Asshiddiqie yang menjabat sebagai Ketua Umum ICMI mengatakan bahwa ICMI mendukung Jokowi. Tak hanya untuk periode 2014-2019 yang setahun lagi berakhir, tapi juga untuk periode selanjutnya.
"Karena itu, ICMI tidak perlu dan tidak boleh ragu untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun. Bukan untuk kepentingan orang per orang. No. Melainkan untuk kemajuan bangsa dalam jangka panjang," kata Jimly di dalam pidato pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional ICMI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12/2017).(yn)