JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Polisi masih mencari tahu penyebab ambruknya balkon gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018) siang tadi. Polisi akan mengusut cetak biru (blueprint) bangunan terkait ambruknya gedung tersebut.
“Tiap bangunan punya blueprint, jadi pasti ada keterangan gedung itu kuat hingga berapa tahun. Misalnya, kuat hingga 25 tahun, tapi ini belum sampai umur segitu kok rubuh. Itu diselidiki,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, pada Senin (15/1/2018).
Selain menyelidikiblueprint, Setyo mengatakan polisi juga akan memeriksa kontraktor gedung BEI. “Cari kontraktornya lalu konstruksinya seperti apa,” ucapnya.
Konstruksi balkon lantai satu gedung BEI Tower2 ambruk saat jam makan siang sekitar pukul 12.00. Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya balkon tersebut. Setyo memastikan bahwa penyebab ambruknya balkon tersebut bukan disebabkan oleh bahan peledak.
Setyo juga belum bisa memastikan apakah robohnya balkon tersebut disebabkan oleh retakan. Menurut dia, kejadian ini tidak terduga karena struktur gedung BEI selama ini dianggap kuat.
“Inifreak accident. Siapa sangka bangunan sehebat BEI bisa rubuhgitukan? Ini aneh tapi nyata,” ucap Setyo.
Meski demikian, Setyo menduga gedung BEI sempat lolos dari pemeriksaan berkala. “Gedung tinggi itu ada waktu tertentu untuk dicek, tidak mungkin tidak dicek. Mungkin ini lolos dari pengamatan,” ucap Setyo.
Peraturan tentang pemeriksaan gedung secara berkala tertuang dalam Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Pasal itu menyebutkan pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung.
Saat ini, para korban robohnya balkon gedung BEIdirawat di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo, dan Rumah Sakit Pusat Pertamina. Hingga pukul 15.15, total korban akibat peristiwa ini mencapai 77 orang. (aim)