Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Kamis, 02 Apr 2015 - 11:50:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Pemblokiran Situs Islam Itu Cara Otoriter

78reni marlinawati.jpeg
Reni Marlinawati (Sumber foto : Eko Hilman)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Langkah pemerintah melakukan pemblokiran terhadap sejumlah situs Islam sama saja dengan mengulang cara-cara lama dalam melakukan pemberangusan gagasan yang dianggap bertentangan dengan pemerintah.

"Pemblokiran situs media Islam tanpa dialog dengan pemilik media merupkan langkah otoriter dan tendensius," kata ketua DPP PPP dan anggota komisi X DPRRI Reni Marlinawati di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (02/04/2015).

Reni mengatakan PPP menyesalkan dan menilai tindakan pemerintah tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap agenda reformasi.

"Ini melanggar prinsip-prinsip HAM dan konstitusi. Oleh karenanya, kami meminta agar pemerintah mengkaji dan membuka pemblokiran atas situs-situs media Islam itu," imbuhnya.

Dia berharap pemerintah tidak menilai sepihak situs Islam yang dikategorikan sebagai penyebar faham radikal sehingga pemblokiran tidak prematur.

"Apa ukuran Islam radikal, apalagi tanpa klarifikasi?. Prinsipnya, apapun pemahaman yang muncul di tengah-tengah masyarakat selama tidak bertentangan dengan konstitusi dan UU tentu tidak ada soal," tandasnya.(ss)

tag: #Pemblokiran Situs Islam  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Tata Kelola BBM Swasta Jadi Polemik, Henry Indraguna: Bahlil Lebih Terbuka Hadapi Kritik

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 11 Okt 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Awalnya Tati Suryati, warga Tangerang Selatan, Banten merasa jengkel. Setiap akhir pekan dia harus keliling kota, mencari BBM dengan RON yang sesuai spesifikasi ...
Berita

Usai Kritik Polri, Haidar Alwi Ingatkan Tanggung Jawab Moral Prajurit di Ruang Publik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Spekulasi yang dilontarkan purnawirawan TNI Sri Radjasa Chandra tentang adanya "agenda tersembunyi" di balik pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo ...