JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua MPR Mahyudin membantah mendapat tawaran jabatan menteri dari Partai Golkar.
Menurutnya, posisi menteri merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
"Tidak ada. Ini kan menjadi frame yang dibuat teman-teman ini seakan akan saya berbicara ada tawaran menteri," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Mahyudin menjelaskan pernyataan yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto, bahwa banyak posisi untuk dirinya jika benar-benar mau melepas posisi Wakil Ketua MPR.
"Jadi bukam ditawarin jadi menteri yah. tapi ditawari untuk pengembangan karir," katanya.
Dia menegaskan, tidak ada klausul lain posisi yang dijabatnya saat ini sebagai pimpinan MPR untuk diganti. Dan Mahyudin mengaku, ia tidak berencana mundur dari jabatannya tersebut.
"Saya tidak ada alasan untuk mundur. Semua orang juga kalau di posisi saya pasti juga tidak ada yang berfikir mau mundur dong, jabatan Wakil Ketua MPR menyangkut jabatan di negara," tandasnya.
Sebelumnya, rapat pleno DPP Partai Golkar menunjuk Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto untuk mengisi posisi Wakil Ketua MPR RI menggantikan Mahyudin.
Keputusan tersebut ditentang Mahyudin, bahkan ia akan menempuh jalur hukum jika posisinya tetap akan digeser.(yn)