JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI, Bowo Sidik Pangarso mempertanyakan keputusanMenteri BUMN Rini Soemarno mencopot Elia Massa Manik dari Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina.
Bowo menilai, keputusan tersebut begitu terburu-buru sehingga terkesan aneh dan sarat kepentingan pribadi Rini.
"Apa sebenarnya alasan mendasar Menteri Rini mencopot Elia Massa Manik? Jelaskan dong secara gamblang kepublik," kata politisi Golkar itu kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/04/2018).
Dikatakan Bowo, pencopotan Manik dari kursi Pertamina-1 yang baru setahun menjabat, telah mengundang spekukasi di masyarakat.
"Aneh baru juga setahun Elia Massa Manik ini menjabat, dia menjabat kan sekitar Maret 2017, kok tiba-tiba sudah dicopot. Padahal, dulu saat ganti Dwi Sutjipto selaku Dirut Pertamina Rini sendiri yang tunjuk Elia Massa Manik," ungkap Bowo penasaran.
Karenanya, kata dia, apa yang dilakukan Rini Soemarno selaku Menteri BUMN sangat tidak mencerminkan profesionalisme.
"Ini kok sepertinya semau-mau dia (Rini Soemarno) saja kelihatannya. Unsur like or dislike-nya lebih kental ketimbang profesionalisme," sembur Bowo.
Selain itu, Bowo mensinyalir, pencopotan Manik juga berkorelasi dengan keresahan yang menimpa internal Pertamina beberapa waktu terakhir.
"Situasi (resah) ini bermula saat Menteri Rini mengeluarkan SK39 soal perubahan nomenklatur struktur organisasi di Pertamina. SK inilah yang membuat resah internal Pertamina dan dapat penolakan dari internal Pertamina sendiri," beber Bowo.
"Jangan-jangan, gara-gara SK itu pula yang membuat Elia Massa Manik ditendang dari kursi Dirut dan beberapa direksi lainnya. Karena Elia Manik dan direksi yang diganti menurut info yang saya dapat termasuk deretan yang menolak keberadaan SK39 itu," ungkapnya.
"Soal SK39 itu, Komisi VI pun melalui Panja Pertaminanya sudah meminta agar di pending, karena ini memang menimbulkan keresahan luar biasa di kalangan Pertamina. Ini tanda tanya, ada apa sebenarnya dengan SK itu?, Apakah mau ganti direksi lama dengan direksi baru (orang-orang) bawaan dia (Rini Soemarno) gitu?," ucap Bowo dengan nada tinggi.
Selain itu, Bowo juga pempertanyakan pengangkatan Nike Widyawati sebagai Plt Dirut Pertamina. Mengingat status Nikeyang baru beberapa bulan menjadi direksi sehingga belum sarat pengalaman.
Padahal, menurutnya, banyak direksi lain yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di Pertamina yang punya kapasitas dan kenyang pengalaman bisnis di Pertamina.
Karena itu, Bowo meminta agar Presiden Jokowi memperhatikan berbagai persoalan yang terjadi di Pertamina saat ini.
"Pak Jokowi harus turun tangan dan bila perlu copot saja Menteri BUMN-nya. Sebab, Pertamina bisa rusak kalau terlalu diintervensi Menteri BUMN yang hanya untuk kepentingannya aendiri," pesanBowo.
Diketahui, pekan ini Menteri BUMN Rini Soemarno baru saja melakukan penyegaran direksi PT Pertamina. Rinimencopot orang-orang penting di Pertamina, mulaidari pucuk pimpinan sampai dengan sejumlah direksi lainnya. (Alf)