Berita
Oleh mandra pradipta pada hari Selasa, 07 Agu 2018 - 09:03:28 WIB
Bagikan Berita ini :

Monopoli Umat Islam, MUI Semprit Partai Politik

85din2.jpg
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin menyemprit atau memperingatkan partai politik untuk tidak memonopoli klaim atas nama umat Islam pada Pilpres 2019.

Menurutnya, hal ini menjadi perhatian khusus dan juga muncul dalam rapat pleno MUI ke-29.

"Tidak perlu ada klaim-klaim yang bersifat monopolistik, karena jumlah umat Islam di Indonesia yang mencapai 220 juta tersebar, tak hanya di satu atau dua partai politik, namun semua partai politik," kata Din Syamsudin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Dia pun mengimbau, parpol jangan sampai mereduksi karena akan membuat pemaknaan penyempitan jumlah umat Islam yang ada di Indonesia.

MUI yakin, partai apapun, yang berbasis Islam maupun nasionalis, tetap akan memperjuangkan cita-cita Islam.

"Maka pesan yang paling kuat sekali, jangan kita mereduksi jumlah umat Islam itu," imbuhnya. (plt)

tag: #mui  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPK sedang mainkan jurus apa? Ketika Geledah Rumah La Nyalla

Oleh Muslim Arbi Direktur Gerakan perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu
pada hari Minggu, 20 Apr 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tidak ada hujan. Tidak ada angin. Tiba-tiba KPK menggeledah rumah La Nyalla Mattalitti di Surabaya. Penggeledah ini mengagetkan banyak orang. Termasuk saya.  Konon ...
Berita

Bertemu Ketua Parlemen Palestina, Puan Sampaikan Dukungan RI Tak Pernah Surut

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan Ketua Parlemen Palestina, Rawhi Fattouh dan menyampaikan bahwa dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina tak pernah surut. ...