JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sejumlah perwakilan organisasi mahasiswa akhirnya menerima juga undangan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Salah satunya adalah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kedatangannya tak sendirian, namun diikuti pula organisasi ekstra kampus lainnya beserta ketua-ketua BEM Universitas Negeri di Istana Negara, Kemarin.
Sekjend PB PMII Abdul Haris Walli mengungkapkan dalam pertemuan tersebut Wantimpres meminta para mahasiwa untuk memberikan pandangannya terkait isu-isu kebangsaan. "Karena fungsi dari Wantimpres memberikan masukan kepada presiden, sehingga apa yang menjadi pandangan dari mahasiswa akan ditindaklanjuti Wantimpres sebagai bahan masukan bagi presiden," katanya kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Melalui pertemuannya dengan Wantimpres, kata Abdul Haris, PMII mengajukan tiga isu prioritas untuk menjadi catatan bagi presiden. Ketiga isu antara lain, fenomena ISIS di Indonesia, Pencegahan korupsi dan tata kelola migas. "Kami melihat ketiga hal itu sebagai aspek yang membutuhkan perhatian serius dari presiden," ungkapnya.
Saat ditanya apakah ada agenda lanjutan pasca pertemuan tersebut, Abdul Haris mengatakan dirinya masih belum dapat menyimpulkan soal itu. Namun Abdul Hari mengakui saat pertemuan berlangsung ada sejumlah opsi dari beberapa mahasiswa untuk bertemu langsung dengan presiden. "Mereka ingin memberikan masukan langsung kepada presiden," ungkapnya.
Namun Wantimpres, lanjut Abdul Haris, belum mengiyakan. Karena masih harus disampaikan terlebih dahulu kepada presiden mengenai permintaan itu. (ec)