JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Pertemuan antara Kemenpora dan klub-klub peserta Indonesia Super League tidak membuahkan hasil. Dalam pertemuan yang dilaksanakan di kantor Kemenpora, Senin (27/4), seluruh peserta kompetisi menolak usulan dari Menpora Imam Nahrawi.
Anggota Komisi X, Dadang Rusdiana mengatakan, Komisi X DPR akan segera mempertemukan berbagai pihak terkait konflik PSSI agar cepat selesai masalahnya.
"Kalau darurat, kita siap mempertemukan berbagai fihak yang berselisih," kata Dadang pada TeropongSenayan, Selasa (28/04/2015).
Anggota DPR dari Hanura ini mengatakan, karena dari pertemuan antara Menpora dengan 18 klub belum menghasilkan apa-apa, maka persoalannya masih akan berlanjut. "Masih belum ada harapan apa-apa," ujarnya
Dari pertemuan Kemenpora dan klub-klub liga Indonesai, antara lain mengemukan keinginan pihak Kemenpora yang meminta kompetisi tetap berjalan dengan PT Liga Indonesia sebagai operator. Tapi karena status PSSI dibekukan maka posisinya digantikan Tim Transisi bentukan Kemenpora.
"Tim transisi memang jadi membingungkan. Karena struktur seperti itu tidak dikenal. "Bisa jadi AFC maupun FIFA tidak mengakui hasil suiperleague, dan itu membuat kita rugi,", katanya.
Jadi, kata Dadang, Komisi X memandang bahwa pembekuan itu harus dicabut dulu. Kompetisi superleague harus dilanjutkan. "Setelah kompetisi, baru pembenahan persepakbolaan secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh stakeholder, termasuk PSSI di dalamnya," katanya.(ss)