JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku sudah memprediksi soal insiden penolakan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), terkait seminarkebangsaan dengan tema 'Kepemimpinan Era Milenial'.
"Jadi, saya tidak heran," Sandi di Jakarta, Minggu (14/10/2018), menanggapi penolakan mantan Menteri ESDM Sudirman Said dan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan di Fakultas Peternakan UGM pada Jumat (12/10/2018) lalu.
"Saya harapkan kita juga menghargai keterbukaan menyampaikan satu pandangan," katanya.
Sandi pun menyesalkan keputusan pembatalan seminar di UGM, terlepas dari sosok Sudirman dan Ferry yang merupakan salah satu tim pemenangannya.
"Menurut saya mimbar akademik itu mimbar terbuka bagi siapapun juga dan kita harus hormati itu," ujarnya.
Berkaca dari itu, Sandi berharap perguruan tinggi lain dapat menghargai kebebasan mimbar akademik untuk para mahasiswa.
Sehingga, tidak ada lagi diskriminasi terlebih karena motif politis semata.
"Kalau untuk menyampaikan satu pandangan aja sekarang udah dilarang-dilarang, apakah akan menjadi sesuatu preseden yang baik?," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Unomenyesalkan pembatalan seminar di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang rencananya akam dihadiri anggota mereka Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan.
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, menyebut ada indikasi intervensi dari rezim pemerintahan Jokowi.
"Ada indikasi intervensi dari acara ini, patut diduga. Ini kemunduran demokrasi, mencederai reformasi, menyedihkan, dan politis," kata Andre, Sabtu (13/10/2018).
Indikasi intervensi dari Jokowi, kata Andre, bisa dilihat dari kasus-kasus pembungkaman kebebasan berpendapat beberapa waktu lalu.
Ia mencontohkan beberapa tokoh seperti Sri Bintang Pamungkas dan Al Khaththath diringkus karena kritik terhadap pemerintah. Begitu pula pengadangan aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman baru-baru ini.
"Ini sangat memalukan di era reformasi. Di zaman Pak SBY saja tidak ada seperti ini. Ini sebuah kemunduran," ujarnya.
Selain itu, Andre menilai ada kejanggalan pembatalan acara. Sebab, kata dia, acara itu sudah mengantongi izin dari pihak UGM.
Namun pada Jumat pagi panitia acara dari BEM Fakultas Peternakan dipanggil pihak kampus, ucap Andre. Lalu mereka diminta membatalkan dengan ancaman dikeluarkan dari kampus.
"Kampus jangan tidak netral, apa maksudnya UGM berpihak seperti ini? Jangan cara-cara kekuasaan dihalalkan dalam kampus," ucapnya.
Sebelumnya, Seminar kebangsaan bertajuk 'Kepemimpinan Era Milenial' yang akan diisi oleh mantan Menteri ESDM Sudirman Said dan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan di UGM, Jumat (13/10/2018) mendadakizinnya dicabut.
Namun, Kepala Humas dan Protokol UGM Iva Ariani membantah pembatalan ini politis. Alasannya, ada peraturam di UGM kalau acara harus diselenggarakan pihak kampus.
Namun setelah UGM menelusuri, acara ini digelar organisasi luar yang mencatut logo dan nama BEM Fakultas Peternakan UGM.
"Memang awalnya diizinkan, kami kira itu kegiatan dari mahasiswa. Tapi pas kita selidiki ini bukan kegiatan yg diselenggarakan mahasiswa. Akhirnya tak diizinkan," kata Iva saat dihubungi, Jumat (12/10/2018). (Alf)