JAKARTA (TEROPONGSENAYaN) - Nasib kaum buruh yang tak kunjung mendapatkan perhatian pemerintah dan partai politik (parpol) memunculkan reaksi 'frontal'. Kaum buruh ingin mendirikan partai politik sendiri.
Pasalnya, selama ini kaum buruh merasa hanya dijadikan objek kepentingan para penguasa.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea mengatakan sudah saatnya kaum buruh tampil dengan kendaraan politik demi merubah sejumlah kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
"Ketertindasan yang menimpa kaum buruh, telah menyadarkan kami bahwa gerakan serikat buruh selama ini tidak cukup mampu membuat kehidupan rakyat dan kaum buruh lebih baik," kata Andi di Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Disaat yang sama, lanjut Andi, rakyat juga mengalami nasib yang tidak kalah menderitanya dengan kaum buruh. Maraknya pengangguran, pendidikan dan kesehatan mahal, air bersih mahal, serta bertambah tingginya biaya hidup oleh karena subsidi yang terus-menerus dicabut.
Menurutnya, kaum buruh butuh alat politik untuk memperjuangkan nasibnya agar ke depan lebih sejahtera.
"Tanpa kendaraan politik, gerakan serikat buruh tidak akan pernah mampu menumbangkan akar kapitalisme," tegas Andi.
Beberapa hari yang lalu, akunya, Gerakan Buruh Indonesia (GBI) yang merupakan gabungan organisasi-organisasi buruh telah sepakat untuk membangun partai politik.
Andi juga mencatat, hal lain yang perlu ditekankan dalam pembangunan partai buruh adalah nantinya partai tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi kaum buruh, melainkan juga bagi rakyat umum yang sama tertindasnya dengan kaum buruh.
"Ingat, jumlah kita adalah mayoritas. Nanti kami juga akan mengajak serta kaum tani, nelayan, pelajar dan organisasi kepemudaan," tandasnya.(yn)