MALANG (TEROPONGSENAYAN)--Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno enggan menanggapi soal kemungkinan ada politisasi dibalik kasus yang tengah dihadapi oleh koordinator juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak di Polda Metro Jaya.
Dahnil merupakan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
Sandi mengaku menghormati dan mempercayakan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku.
Namun, Sandiaga meminta supaya tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum.
"Ya.. kita selalu mengikuti proses hukum dan kita sampaikan bahwa sebagai warga negara semua juga harus ikut proses hukum. Dan kita junjung tinggi hukum kita. Kita harapkan semuanya berlaku adil, sehingga nanti kita bisa menunjukkan rasa adil itu di masyarakat. Mudah-mudahan kita menghadirkan kepastian hukum, itu yang harus dihadirkan, jangan hukum itu tebang pilih, tajem kebawah tumpul keatas," kata Sandiaga disela-sela kunjungabnya di Pasar Besar Kota Malang, Jumat (23/11/2018).
Diketahui, Dahnil juga merupakan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Hari ini, Jumat (23/11/2018), dia memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan korupsi kegiatan kemah pemuda Islam Indonesia 2017 yang menggunakan dana APBN Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI tahun anggaran 2017.
"Jadi, saya menyerahkan semuanya kepada proses hukum. Dahnil sahabat saya dan salahsatu potensi pemuda dan calon pemimpin masa depan. Jadi tentunya kita do'akan agar semuanya berjalan sesuai dengan prinsip dan koridor hukum," jelas Sandi.
Sandi juga menegaskan, bahwa kinerja tim pemenangannya belum terganggu meski Dahnil Anzar sedang menghadapi proses hukum.
Sebab, Sandi mengaku memiliki banyak figur yang menjadi pelapis juru bicara tim pemenangannya.
"Ya sekarang kan sudah ada dokter Gamal (Gamal Albinsaid), ada Pak Faldo (Faldo Maldini). Ada banyak yang ikut melapisi. Jadi kalau Pak Dahnil harus bolak - balik dipanggil polisi, kita harapkan akan tercover oleh dokter Gamal dan Faldo dan lainnya. Tetap banyak, ada 100-an lebih dibelakang. Pak Dahnil sudah dikoordinir. Ada Moreno (Moreno Suprapto)," pungkas Sandi. (Alf)