JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi PT Waskita Karya berencana menjual kepemilikannya atas sejumlah ruas tol dari 18 ruas tol yang saat ini dimiliki Perseroan.
Aksi korporasi yang lazim disebut divestasi (pelepasan aset) ini akan dilakukan sepanjang 2019 untuk memenuhi kebutuhan pendanaan Waskita dalam membayar utang berbunga yang ditanggung Perseroan.
Direktur Keuangan dan Strategi PT Waskita Karya, Haris Gunawan mengatakan aksi korporasi ini merupakan upaya Perseroan, untuk melakukan pembayaran atas utang berbunga milik Perseroan.
“Sebagai langkah penyelesaian utang berbunga, maka kami berencana mendivestasikan minimal lima ruas tol di tahun ini. Harapannya sih bisa lebih,” kata Haris di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2018).
Diungkapkan Haris, Persero saat ini sedang memasuki proses lelang untuk mendapatkan konsultan yang akan mendampingi proses divestasi tersebut.
“Lelang diikuti oleh tiga calonmitra konsultan asing, Pricewaterhousecoopers, Ernst & Young, dan Deloitte. Yang nanti terpilih akan mendampingi Persero dalam divestasi,” ungkapnya.
Dijelaskan juga oleh Haris, bahwa konsultan nanti akan melakukanmappingcalon investor potensial yang tertarik membeli ruas tol milik Perseroan.
“Aksi penjualan itu nanti akan dilakukan dengan cara berbeda, karena konsepnya ‘jemput bola’,” jelasnya.
Langkah agresif Perseroan ‘jemput bola’, kata Haris, merupakan respons atas prediksi dinamika di tahun politik 2019, yang sepertinya akan membuat para calon investor lebih memilih ‘wait and see’dalam menanamkan modal.
“Sebelumnya kan kita hanya menunggu (calon investor) yang mau beli. Nah, tahun ini kami berencana mendatangi investor yang sudah didaftar oleh konsultan, yang nanti akan kami tunjuk,” ujarnya.
Diungkapkan juga oleh Haris bahwa saat ini sudah ada calon investor potensial dari sejumlah negara.
“Jadi kita langsung ke investor yang mau membeli. Saat ini sudah ada calon investor dari sejumlah negara yang dinilai berpotensi, seperti misalnya dari Hong Kong, Prancis dan Dubai,” tukasnya. (Alf)