BALI (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi bebas, hari ini, Kamis (24/1/2019). Relawan dan simpatisan Ahok atau yang populer disebut Ahoker di Bali pun menggelar doa bersama lintas agama.
Acara ini digagas mantan pengacara Ahok, Wayan Sudirta dan digelar di Inna Heritage Bali, Denpasar, Bali, Kamis (24/1/2019).
Selain diisi doa bersama, sejumlah tokoh ikut memberikan kesan-kesannya tentang sosok Ahok.
"BTP itu simbol dari kebinekaan kita. Dengan bebas dia sekarang orang akan teringat pada Nelson Mandela, Bung Karno. Orang bisa dikurung sementara tapi tidak selamanya," kata Wayan.
Wayan menyebut esensi doa bersama ini agar seluruh relawan dan simpatisan Ahok bisa saling berkoordinasi. Dengan bersatu maka kekuatan untuk menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila.
"Wahai pendukung Ahok yang ada di seluruh dunia, di Bali dan Indonesia, berkoordinasilah. Koordinasi akan penting antara mengawal NKRI dan Pancasila. Nilai tertinggi Ahok kan nasionalisme, Pancasila dan NKRI itu yang kita kawal. Jangan lengah kalau lengah kelompok militan yang ingin mengganti Pancasila bisa berhasil. Momen ini untuk merapatkan barisan, berkoordinasi, berintegrasi sesama anak bangsa yang akan membela," tuturnya seperti dikutip detik.com.
Acara doa bersama ini dihadiri sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat. Doa bersama ini dipimpin Ida Pandita Nabe Mpu Siwa Buddha Daksa Darmita (Hindu), Romo Sudiarta Indra Jaya (Budha), Agus Erwijono dan Eddy Suprayitno dari perwakilan Kristen, Pendeta Santiro (Konghucu), dan Haji Mahen Qosim (Islam). (Alf)