JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggali kasus korupsi haji di Kementerian Agama periode 2010-2011 dan 2012-2013. Kali ini, penyidikan KPK dilakukan dengan memanggil sejumlah wartawan.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, sejumlah wartawan tersebut akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Suryadharma Ali.

Sejumlah wartawan yang diperiksa adalah Pemimpin Redaksi Portal berita Okezone Syukri Rohmatullah Mansyur, Redaktur Eksekutif portal media Detikcom Nurul Hidayati Suhud, dan Suhirlan Andriyanto yang merupakan wartawan Pikiran Rakyat

Tidak hanya itu, pada Kamis (8/5/2015), KPK juga akan memangil sejumlah wartawan lainnya, yaitu Ruby Rizwardy Matondang dari Sindo TV, Nurul Huda Aspari dari Koran Sindo, Intan Fahdiana Ismail dari Metro TV, dan Ikhwanul Kiram Mashuri yang merupakan mantan Pemimpin Redaksi Republika.

Menurut Priharsa, pemanggilan tersebut untuk mengonfirmasi status para wartawan itu dalam rombongan haji.

"Beberapa wartawan dipanggil itu ingin dikonfirmasi seperti apa terjadi diduga nama-nama yang berangkat dalam liputan haji, yang ditanya adalah status mereka di sana sebagai apa. Peliput atau pemanfaat PPIH (Panitia Pelaksana Ibadah Haji)," katanya.

Namun kata dia, sebagian dari wartawan yang dipanggil, masih belum memenuhi pangggilan KPK.

"Kemarin beberapa suratnya kembali. Nanti kita coba panggil ulang," tambah Priharsa.

KPK memang menduga ada penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan oleh tersangka mantan menteri Agama Suryadharma Ali yaitu terkait pemanfaatan sisa kuota haji, pemanfaatan fasilitas PPIH dan penyelewengan dalam pengadaan catering dan pemondokan. Dugaan kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp1 triliun pada 2012-2013. (iy)