BANDUNG (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar Roy Jinto mengaku, pihaknya sangat kecewa karena adanya tindakan vandalisme pada perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day, siang tadi.
Roy menganggap May Day adalah hari dimana siapapun bisa menyuarakan aspirasi terkait hari buruh, dengan catatan tidak ada kepentingan lain.
"Karena aksi buruh, aksi May Day dan SPSI murni tuntutan mengenai hak-hak buruh. Ketika ada masyarakat yang ingin menyuarakan mengenai May Day kita sangat terbuka tapi dengan satu catatan tidak ada kepentingan politik dan kepentingan lain," ucapnya.
Ia pun menduga, aksi vandalisme dilakukan oleh sejumlah oknununtuk memancing amarah massa buruh sehingga menyebabkan chaos yang ujungnya digiring ke isu lain diluar kepentingan buruh.
"Indikasinya, mereka ingin memancing atau mencoba supaya ini menjadi chaos sehingga akan digoreng menjadi isu lain. Ini kita sangat sayangkan sekali. Untung teman-teman buruh tidak terpancing dengan hal-hal seperti itu," tuturnya.
Tak hanya itu, Roy juga menegaskan, bahwa oknum yang melakukan aksi vandlisme tentu bukan dari buruh.
"Itu oknum, bukan buruh. Saya pastikan itu bukan buruh karena buruh itu jelas titiknya ada di sini (Gedung Sate) dan Monumen Perjuangan," ungkapnya.
Sementara pelaku melakukan aksinya ketika massa buruh di Monumen Perjuangan melakukan long march ke Gedung Sate. Ketika itu,para pelaku mulai melakukan aksi pencoretan sejak di Jalan Cikapayang. (Alf)