JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyampaikan perihal kinerja perusahaan BUMN dalam acara "Seminar Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) di BUMN" di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan (Jaksel), Pada Kamis 09 Mei 2019.
Dalam acara tersebut, pemilik nama lengkap Rini Mariani Soemarno tersebut menuturkan, bahwa kinerja BUMN dalam 4 tahun ini menunjukkan kinerja yang baik.
"Secara statistik kinerja BUMN dalam 4 tahun terakhir sangat baik, terlihat dari indikator berikut," tutur Rini.
Dalam 4 tahun, Rini menerangkan, aset BUMN tumbuh 177% dari Rp 4.577 triliun di 2014 menjadi Rp 8.092 triliun di 2018. Pada periode yang sama, total ekuitas tumbuh 227% dari Rp 1.089 triliun menjadi Rp 2.478 triliun.
Untuk Laba BUMN tumbuh dari Rp 148 triliun di 2014 menjadi Rp 200 triliun pada 2018. Laba BUMN tumbuh 135%. "Laba menjadi Rp 200 triliun 2018," terangnya.
Perempuan kelahira Maryland, Amerika Serikat ini pun menegaskan, bahwa pihak kementerian sangat fokus pada kelanjutan perusahaan pelat merah. Oleh sebab itu, BUMN harus dijaga dan sesuai dengan tujuan pendiriannya.
Tak hanya itu, kementerian mendukung upaya pencegahan korupsi. Rini pun mengaku sedih lantaran anggota BUMN yang tersangkut kasus korupsi.
"Kementerian BUMN sangat mendukung dan mendorong upaya pencegahan korupsi di tubuh BUMN. Kami sangat prihatin dan sedih dengan adanya beberapa anggota keluarga kami yang tersangkut dengan tindak pidana korupsi baik yang ditangani KPK, Kejaksaan maupun Bareskrim," pungkasnya. (Alf)