Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 15 Mei 2015 - 11:08:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Pembatalan Kenaikan Pertamax, Bukti Pemerintah Tak Harmonis

83agus.jpg
Agus Hermanto (Sumber foto : Indra Kusuma)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pembatalan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) non sumbsidi Pertamax yang sedianya dilakukan Jumat (15/05/2015) pukul 00.00 merupakan bentuk ketidakharmonisan pemerintah khususnya jajaran kabinet bidang ekonomi.

"Saya melihat seperti itu, tim sosialisasi dan tim pemikirnya kurang sinkron, seharunya apapun yang akan disampaikan ke publik harus akurat jangan serampangan seperti ini," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Jum'at (15/5/2015).

Menurutnya, dampak kenaikan BBM jenis Pertamax yang secara tiba-tiba dalam angka yang tinggi, ini karena pemerintah tidak lagi subsidi jenis bahan bakar RON 92.

"Harga bbm Pertamax diserahkan ke harga pasar, dampaknya pemerintah mengikuti harga BBM internasional dan nilai dolar," tandasnya.

Seperti diketahui pembatalan harga Pertamax ini disampaikan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro melalui siaran pers yang dikeluarkan Kamis malam pukul 23.30 (14/5/2015).

Tak hanya Pertamax, Wianda juga mengungkapkan semua bahan bakar dagangan Pertamina yang rencananya naik seperti Pertamax Plus dan Pertamax Dex juga tidak jadi kenaikan.(ss)

tag: #tidak harmonis  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...