JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, Haris Hasanuddin menyebut Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menerima uang Rp 50 juta. Uang itu diterima Lukman saat menghadiri acara Kemenag Jatim di Surabaya.
"Jadi uang Rp 50 juta yang diberikan (kepada) Pak Menteri itu, jadi sebelum kegiatan itu, maka sesungguhnya sudah dibentuk panitia kecil yang diketuai oleh Kabag TU Pak Amin dan ditunjuk secara panitia itu Pak Zuhri untuk mengatur keuangan dalam kegiatan itu," kata Haris saat pemeriksaan terdakwa dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Di Kemenag Jatim, Haris menyebut ada sebuah tradisi "rujakan" setiap mengadakan kegiatan besar dengan mengundang narasumber pejabat tinggi Kemenag. Karena itu, panitia acara menyepakati adanya "rujakan" untuk Menag Lukman.
"Saya tahu ada tradisi, bahasa saya "rujakan". Terutama tatkala adaeventdi situ,ngumpulkanorang banyak ada agenda "rujakan". Maka kemudian disepakati, sudah, kita bikin "rujakan" saja, kemudian Kanwil Kemenag diikutsertakan, biasanya begitu," ucap Haris.
Menurut Haris, Kanwil Kemenag di seluruh Jatim dimintai uang Rp 1-2 juta. Tapi Haris tidak menyebutkan jumlah uang yang terkumpul dari Kanwil Kemenag di seluruh Jatim.
Haris juga tidak mengetahui siapa panitia acara yang menyerahkan uang itu kepada Lukman. Ia hanya menerima laporan dari panitia bernama Zuhri. Diketahui Zuhri menjabat Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Kemenag Jatim.
"Saya nggak tahu persis. Siapa yang bayar juga saya nggak tahu juga. Kemudian Mas Zuhri melaporkan kepada saya, "Mas ini ada sisa untuk Pak Sekjen karena Pak Sekjen nggak bisa hadir". Maka dilaporkan bahwa yang Rp 50 juta untuk Pak Menteri melalui ajudannya," kata Haris seperti dikutip detik.
Atas pemberian uang itu, Haris merasa Lukman sudah membantunya saat seleksi jabatan Kakanwil Kemenag Jatim. Pemberian uang itu setelah bertanya panitia acara bagaimana bentuk menghormati menteri.
"Jujur, ada rangkaian itu. Tetapi semata-mata saya tanya kepada panitia itu bagaimana menghormati seorang menteri," ucap Haris.
Tak hanya uang Rp 50 juta, Haris juga mengaku telah memberikan uang Rp 20 juta kepada Lukman melalui ajudannya bernama Hery Purwanto karena sudah dilantik Kakanwil Kemenag Jatim. Saat itu Lukman sedang ada acara di Tebuireng, Jombang, Jatim.
"Jadi sekali lagi saya kan baru dilantik tanggal 5 Maret, kemudian Pak Menteri ada undangan ke Tebuireng. Maka kemudian, selaku orang Timur, saya kemarin baru dilantik nggak terima kasih, itu saja," kata Haris.
Haris dalam perkara ini didakwa memberikan suap Rp 255 juta kepada anggota DPR sekaligus eks Ketum PPP Romahurmuziy alias Rommy. Suap itu agar Haris dapat jabatan Kakanwil Kemenag Jatim. (Alf)