JAKARTA (TEROPONGSENAYAM)--Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memiliki strategi super cerdas dalam membereskan masalah sampah. Disebut cerdas karena masalah persampahan Surabaya bisa selesai meskipun anggaran operasionalnya terbilang kecil, yakni hanya Rp 30 miliar.

Kalau soal anggaran, coba bandingkan dengan DKI Jakarta, yang menurut
Ketua Fraksi Nasdem DPRD Provinsi DKI Jakarta, Bestari Barus mencapai Rp 3,7 triliun. Sungguh, perbedaannya dengan anggaran sampah Surabaya bagaikan bumi dan langit.

Lantas, mengapa Risma sukses membereskan masalah sampah di Surabaya dengan anggaran kecil? Risma pun membocorkan strategi suksesnya sebagai berikut:

1. Pengangkutan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) yang dilakukan serempak di jam yang sama.

2. Pembuatan rumah kompos untuk mengurangi jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Saya punya 450 berapa taman. Kalau saya rawat dengan kimia itu mahal sekali, sehingga saya membuat rumah kompos yang jumlahnya sudah banyak di Surabaya, sekitar 28 rumah kompos," kata Risma di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019).

3. Warga dituntut untuk mengelola kompos secara mandiri, salah satunya dengan menanam jenis sayuran.

4. Ada taman untuk memisahkan sampah, sehingga sampah yang masuk ke TPA jumlahnya turun.

5. Mengendalikan biaya operasional pembersihan sampah, dari BBM kendaraan pengangkut sampah hingga gaji petugas kebersihan.(plt)