JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kericuhan demonstrasi Omnibus Law di Surabaya masih terasa hingga Kamis (8/10) malam.
Jika pada pagi hari massa berfokus di Gedung Grahadi dan berakhir ricuh dengan merobohkan pagar, kali ini Pos Polisi lalu lintas di depan Tunjangan Plaza Surabaya yang menjadi sasaran amuk pendemo menolak Undang-Undang Omnibus Law melakukan pembakaran.
Dari pantauan awak media di lapangan, massa tidak hanya melakukan pembakaran melainkan merusak sejumlah fasilitas umum seperti hal nya lampu jalan dan pagar pembatas jalan.
Menyikapi aksi anarkis para pendemo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meluapkan amarahnya kepada para perusak sejumlah fasilitas umum di kawasan Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis malam.
Saat didekati Risma, Pendemo itu mengaku datang dari Madiun. Ia ditangkap petugas kepolisian karena diduga terlibat bentrokan dan perusakan fasilitas umum saat mengikuti demo tolak UU Cipta Kerja.