Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 23 Agu 2019 - 23:15:20 WIB
Bagikan Berita ini :

Lukas Enembe: Jalan Trans Papua Bukan untuk Orang Papua

tscom_news_photo_1566576920.jpg
Rombongan Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan jalan Trans Papua. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gubernur Papua, Lukas Enembe,mengklaim rakyatnya tidak pernah menggunakan Jalan Trans Papua yang dibangun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, kataLukas, orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan. Pernyataan itu dilontarkan Lukas dalam acara Mata Najwa Trans 7 dengan tema "Nyala Papua" yang ditayangkan Rabu (21/8/2019) kemarin.

Najwa Shihab pun bertanya terkait pendekatan infrastruktur yang dilakukan pemerintah terhadap Papua kepada Lukas Enembe.

"Soal pendekatan infrastruktur, contohnya, itu belum menjawab persoalan?"ujar Najwa Shihab.

Lukas Enembe mengatakan jalan Trans Papua itu bukan untuk orang Papua. Mereka pun tidak pernah melewati jalan yang dibangun.

Sebab, imbuh Lukas Enembe, orang Papua tidak memiliki apa-apa. Mereka membutuhkan kehidupan, bukan pembangunan.

"Itu bukan untuk orang Papua. Orang Papua tidak pernah lewat jalan yang dibangun. Mereka tidak punya apa-apa. Mereka butuh kehidupan,"kata Lukas Enembe.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Federasi Kontras, Andy Irfan Junaedi, mempertanyakan peruntukan proyek infrastruktur pemerintah di Papua, seperti Jalan Trans Papua yang digagas Jokowi.

"Coba ditanya itu ke teman-teman Papua, apakah mereka membutuhkan jalan Trans Papua? Siapa yang butuh orang Indonesia atau orang Papua kah?"ujar Andy Irfan Junaedi.

Andy tidak menampik bahwa pembangunan itu memang perlu. Tapi, imbuhnya, bagaimana implementasi dari rencana pembangunan tersebut mengedepankan kemanusiaan.

"Jakarta (pemerintah pusat) belum melihat dengan pendekatan itu. Papua memiliki lingkar kekerasan yang panjang. Papua punya cerita yang berbeda dibanding provinsi lain. Kalau melihat Papua dengan provinsi lain, kita akan terjebak dengan cerita yang sama,"ujar Andy Irfan,

Pun Andy Irfan mengatakan bahwa human development index (HDI) terkait hasil pembangunan menunjukkan HDI orang asli Papua rendah.

Hasil ini berbanding terbalik dengan HDI orang non-Papua. Kata Andy Irfan, HDI mereka yang datang ke Papua justruk melonjak.

"Artinya siapa yang bisa menikmati triliunan rupiah dari dana otonomi khusus? Bukan orang Papua. Itu fakta,"ujar Andy Irfan.

Lukas Enembe pun berkomentar menyambut pernyataan Andy Irfan. "Orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan." (Alf)

tag: #kabupaten-puncak-papua  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement