JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kisruh pembubaran Pertamina Trading Energy Limited (Petral) berbuntut panjang. Kali ini yang mempersoalkan adalah politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.
Dia balik mempertanyakan alasan pemerintah dalam membubarkan Petral. "PDI Perjuangan memberikan catatan kaki, apakah argumentasi pembubaran Petral sudah komprehensif karena kinerja Petral bagus," kata Hendrawan dijumpai di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Menurut, anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan, membubarkan Petral itu sama saja dengan membakar lumbung untuk memusnahkan tikus. Pasalnya bila lumbungnya dibakar tikusnya akan berhamburan keluar.
"Jadi bisa jadi para pejabat di Petral akan berpindah ke anak usaha Pertamina yang lain karena Petralnya sudah dibubarkan. Mafia migas tetap tidak akan terberangus," katanya.
Hendrawan mengira bahwa Pertamina hanya akan mengalihkan fungsi Petral ke anak usahanya Integrated Supply Chain atau ISC. "Jangan sampai tikus Petral pindah ke sarang lain," katanya.
Meski demikian, kasus Petral ini bisa menjadi pintu masuk bagi pengungkapan mafia migas jika dilakukan audit investigatif. Selain Petral, kasus PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) dan kasus yang mendera mantan Menteri ESDM Jero Wacik juga bisa menjadi pintu masuk lainnya.(ai)