BATAM (TEROPONGSENAYAN)--Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI, Tjahjo Kumolo menyatakan, penyaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS) radikal dimulai dari computer assisted test (CAT).
Pemerintah sudah menyiapkan berbagai pertanyaan yang terkait dengan ancaman bangsa.
"Termasuk masalah ancaman bangsa, yang berkaitan dengan radikalisme, terorisme, narkoba. Itu saya kira ancaman bangsa," ujar Tjahjo di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/11/2019).
Dalam seleksi CAT, CPNS juga harus menjawab sejumlah pertanyaan terkait wawasan kebangsaan dan Pancasila.
"Ada sekian persen soal-soal tertulis yang disiapkan oleh Kemendikti, perguruan tinggi," tambah dia.
Pada bagian lain, dia juga menegaskan pemerintah tidak membuka formasi CPNS untuk tenaga administrasi pada tahun ini.
"Mohon maaf, tidak menerima tenaga administrasi," kata Tjahjo Kumolo.
Dia mengemukakan saat ini pemerintah sudah mempekerjakan 1,6 juta tenaga administrasi, sehingga tidak membutuhkan tambahan lagi.
Formasi CPNS yang dibuka, lebih untuk tenaga profesional, khususnya untuk kesehatan dan pendidikan.
"Ada yang minta IT dan sebagainya," ujar dia.
Tjahjo mengatakan proses pembukaan CPNS saat ini sudah berjalan dan diumumkan pemerintah. (plt)