SURABAYA (TEROPONGSENAYAN) --Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengusulkan nama Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi pahlawan nasional.
Selain Gus Dur, Khofifah juga mengajukan beberapa nama tokoh pejuang asal Jawa Timur agar ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Kami masih punya banyak tokoh yang kita berharap dapat anugerah gelar pahlawan, ada Gus Dur, ada juga Trunojoyo, sementara itu di dalam surat yang kami sampaikan terakhir kepada presiden," kata Khofifah disela-sela acaraPeringatan Hari Pahlawan, di Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (10/11/2019).
Khofifah mengaku, pihaknya telah menyampaikan usul tersebut kepada Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Khofifah menjelaskan, Surabaya dan Jawa Timur telah banyak melahirkan pahlawan nasional. Hal ini karena dalam sejarah, Jatim sering menjadi lokasi perang.
"Area pergerakan di Jawa Timur itu memang dari dulu menjadi bagian penentu bagaimana sebetulnya memperoleh kemerdekaan dan mempertahankannya. Itu semangat dari Jawa Timur, terutama Surabaya itu," tambahnya.
Selain itu, Khofifah juga bersyukur Presiden Jokowi telah menetapkan KH Masjkur sebagai pahlawan nasional. Menurutnya, KH Masjkur merupakan tokoh Nadlatul Ulama (NU) asal Malang yang berjasa pada bidang kelaskaran.
Di kesempatan yang sama, Khofifah berpesan kepada generasi muda untuk menjadi pahlawan di era kini. Menurut Khofifah, pemuda Indonesia memiliki banyak kesempatan mengubah dunia. Perjuangan ini lah, lanjut Khofifah akan dibayar pahala di akhirat.
"Kata Gus Dur, siapa yang hidup harus siap berjuang, tiap perjuangan membutuhkan pengorbanan setia, pengorbanan besar. Jadi endingnya adalah pahala yang besar dari setiap pengorbanan," paparnya.
"Nah sekarang bagaimana aku menjadi pahlawan masa kini. Ini Artinya bahwa ada yang punya passion untuk membersihkan sungai, menghindari penggunaan sampah plastik, menjaga lingkungan hidup, mendidik anak-anak, menjauhkan dari narkoba, mengajak untuk tidak menshare yang hoaks dan seterusnya itu adalah bentuk-bentuk kita meneguhkan dan perjuangan untuk NKRI," pungkasnya. (Alf)