JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) Marius Widjajarta mengungkapkan bahwa kasus makanan berbahan plastik bukanlah pertama kali ditemukan di Indonesia.
Sebelumnya pada tahun 2008 permen susu bermelamin juga pernah ditemukan. Dan tentunya hal itu bisa menjadi pembelajaran pemerintah untuk lebih memperketat lagi pengawasan pangan.
"Makanan berbahan plastik sudah terjadi beberapa waktu lalu. Dan kasus beras sintetis harusnya menjadi pelajaran pemerintah untuk meningkatkan pengawasan," kata Marius saat dihubungi wartawan, Jakarta, Sabtu (23/5/2015).
Untuk itu YPKKI meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, bertanggung jawab atas peredaran beras sintetis yang ada di Bekasi, Jawa Barat.
"Kementerian itu harus tanggung jawab sebagai lembaga yang mengontrol," singkatnya.(yn)