JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Nasib minoritas Muslim di Uighur, Cina makin mengenaskan. Ribuan dari mereka dipaksa untuk bekerja di sejumlah pabrik yang memasok beberapa merk terkenal dunia, ke luar negeri.
Itu berdasarkan laporan dari Lembaga Kebijakan Strategis Australia (ASPI) yang dikutip dari situs bbc.com (2/3/2020).
Menurut laporan itu, mereka dipaksa menjalani pendidikan sebelum dipekerjakan di pabrik tersebut.
Selain itu, pemerintah Beijing memasukkan sekitar satu juta warga Uighur ke kamp-kamp dan mengindoktrinasi mereka. Jika melawan, mereka akan dianggap sebagai ekstremis, dan dijebloskan ke kamp penahanan.
Laporan ASPI juga menyebutkan bahwa antara tahun 2017-2019, mereka yang lulus dari kamp tersebut dikirim ke sejumlah negara Barat untuk dipekerjakan sebagai tenaga kerja asing lewat yayasan yang dibentuk pemerintah Cina Xinjing Aid.