Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Selasa, 03 Nov 2020 - 11:14:20 WIB
Bagikan Berita ini :

Waduh!! Tidak Hanya Memboikot, Al Qaeda Ancam Bunuh Emmanuel Macron

tscom_news_photo_1604376830.JPG
Presiden Perancis Emmanuel Macron (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Prancis, Emmanuel Macron tengah menjadi sorotan dunia Arab dan Muslim karena komentar kontroversialnya terkait dengan Islam.

Macron pun diserang oleh banyak kelompok Muslim di banyak negara muslim karena ia dianggap mendukung penerbitan karikatur kartun Nabi Muhammad.

Sejumlah negara termasuk Indonesia telah menyatakan kecamannya pada Macron, beberapa bahkan menyerukan boikot produk Prancis.

Kelompok Al Qaeda pun turut ikut ambil bagian, Jaringan Al Qaeda di Maghreb Islam (AQMI) telah memerintahkan para pengikutnya untuk membunuh siapa saja yang menghina Nabi Muhammad dan mengancam Macron atas komentarnya.

"Membunuh siapa saja yang menghina nabi adalah hak setiap Muslim," begitu laporkan kantor berita AFP yang mengutip pernyataan kelompok al qaeda tersebut.

Lebih lanjut, AQMI menuturkan, boikot produk Prancis merupakan sebuah kewajiban dan tindakan tersebut tidak cukup untuk membalas pernyataan Macron.

Menurut AQMI, Macron adalah seorang pemimpin mudah yang tidak berpengalaman, ia memiliki "otak kecil" dan terus menyinggung nabi.

Hubungan antara Prancis dan sebagian dunia Muslim memburuk, khususnya setelah seorang guru di pinggiran kota Paris meninggal karena dipenggal oleh seorang imigran muslim berusia 18 tahun.

Seorang Guru Sejarah asal Perancis bernama Samuel Patty itu diserang setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dalam kelasnya.

Macron yang mengutuk pembunuhan tersebut memberikan sang guru penghargaan sipil tertinggi, Légion d"Honneur dan pada saat yang sama, ia membela Patty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dan menyatakan akan melindungi hak kebebasan berekspresi.

Sontak komentar Macron dianggap sebagai sebuah dukungan terhadap penghinaan nabi yang membuat banyak pihak marah dan protes skala besar diadakan di Bangladesh, Lebanon dan Malaysia.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyebut komentar Macron memecah belah, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa pemimpin Prancis itu membutuhkan "pemeriksaan mental".

tag: #muslim  #perancis  #emmanuel-macron  #islam  #al-qaeda  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement