Berita
Oleh Rihad pada hari Rabu, 11 Mar 2020 - 14:28:49 WIB
Bagikan Berita ini :

Hotel Diminta Periksa Tamu, di Tengah Merebaknya Corona dan Lesunya Bisnis Pariwisata

tscom_news_photo_1583911729.jpg
Wisatawan di Bandung (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat meminta seluruh anggotanya untuk mengawasi tamu. Hal ini terkait dengan temuan orang dalam pemantauan (ODP) virus corona asal Filipina yang menginap di salah satu hotel berbintang belum lama ini.

"Kalau ada yang menemukan tamu hotel sakit seperti ciri-ciri corona, pihak hotel harus langsung membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa," kata Ketua PHRI Kota Tasikmalaya Ajat Setiawan kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Selama ini hotel-hotel di Tasikmalaya sering dikunjungi turis asing yang sengaja datang untuk keperluan bisnis. "Kebanyakan tamu asing ke Kota Tasikmalaya untuk keperluan bisnis dan bukan untuk wisata. Jadi, tiap akhir pekan pengunjung dari luar kota maupun luar negeri selalu meningkat tiap bulannya," tambah Ajat.

Ajat pun mengaku sejak ada kasus temuan warga Filipina suspect corona, pengunjung hotel ke Kota Tasikmalaya mengalami penurunan.

Pemeriksaan tamu juga terjadi di banyak hotel. Grand Savero Hotel Bogor memeriksa tamu yang datang dengan infrared thermometer. Manajemen menyiapkan hand sanitizer dan infrared thermometer untuk mengecek suhu tubuh tamu yang datang.

Room Division Grand Savero Hotel Bogor Angga mengatakan bahwa langkah preventif tersebut dilakukan sesuai dengan anjuran dari pemerintah pusat untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Hotel di Bandung juga diminta menyiapkan prosedur antisipasi. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita menyebutkan setidaknya setiap hotel dapat melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap tamu mancanegara.

"SOP khusus untuk penanganan ini (yang disosialisasikan ke hotel-hotel) belum ada karena baru didiskusikan. Tapi ke depan saya sudah sarankan agar minimal dicek suhunya bila ada tamu dari negara terjangkit," katanya beberapa waktu lalu.

Rita mengatakan, bila terdapat tamu yang dicurigai memiliki gejala terjangkit Covid-19, hotel dapat segera mengontak call center dengan nomor 119. Nantinya, dia menyebutkan, tim pemeriksaan kesehatan keliling "Layad Rawat" akan hadir.

Okupansi Menurun

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menyebutkan okupansi atau tingkat hunian hotel di Kota Kembang saat ini menurun drastis menjadi 30%. .

"Okupansi 30 persen turun dari biasanya 60 sampai 70 persen. Itu dari Januari 2020 dari data PHRI dan ASITA," ujar Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (10/3).

Dia mengatakan, pihaknya bersama para pengusaha hotel tidak bisa berdiam diri. Menurutnya, salah satu yang dilakukan adalah dengan cara upaya promosi wisata ke pasar domestik. Diharapkan dengan promosi yang terukir, hunian hotel bisa meningkat kembali.

tag: #corona  #bisnis-perhotelan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement